Ada 4 jenis macam
kabel yang sering digunakan dalam jaringan, keempat kabel tersebut sebagai
berikut :
- Kabel Coaxial
kabelcoaxial
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps
2. Biaya Rata-rata per node murah
3. Media dan ukuran konektor medium
4. Panjang kabel maksimal yang di
izinkan yaitu 500 meter (medium)
Panjang
kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)Jaringan dengan
menggunakan kabel koaksial merupakan jaringan dengan biaya rendah, tetapi
jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat terbatas. Kabel
koaksial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Kabel coaxial terdiri dari
- sebuah konduktor tembaga
- lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”
-
sebuah
lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel
ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh.Konektornya
adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:


Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus,
tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.







Konektor yang digunakan bersama kabel koaksial adalah
konektor Bayonet Neil Concelman (BNC).Adapter-adapter dengan tipe berbeda
tersedia untuk konektor BNC, termasuk konektorT, konektor barrel, dan
terminator.Konektor pada kabel merupakan titik terlemah di jaringan.
1. BNC RG59
3. BNC to BNC
4. BNC-RCA
·
Kabel Unshielded Twisted Pair
(UTP)
Merupakan
sepasang kabel yang di twist/dililit satu sama lain dengan tujuan untuk
mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih
pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4
pasang kabel/8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai dengan
100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m.

Terdapat
5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara
berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan
tinggi.Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi
LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing
kategori :







1. RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam
instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted
pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC
yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening dan terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening dan terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
2. RJ11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan
telepon.Konektor ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.
·
Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Secara
fisik, kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar.
Dimulai dari konstruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau
aluminium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik.
Kekurangan STP adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang
memproduksinya dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam
penanganan fisiknya.





·
Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Jenis
kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi
jaringan tingkat menengah ke atas.Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada instalasi
jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk
antar lantai atau antar gedung.Kabel fiber optic merupakan media networking
medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Fiber Optic harganya
lebih mahal di bandingkan media lain.
Fiber
Optik mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Kecepatan dan keluaran 100+ Mbps
2. Biaya rata-rata pernode cukup mahal
3. Media dan ukuran konektor keci
4. Panjang kabel maksimal yang
diizinkan yaitu 2 km (panjang)













1) Konektor
FC : digunakan untuk jenis kabel
single mode dengan akurasi yang tinggi untuk menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver.
2)
Konektor SC : digunakan dalam jenis kabel
single mode dan bisa dilepas pasang. . Konektor SC,bentuknya persegi dan lebih
mudah dihubungkan ke area yang ditentukan

3) Konektor
ST : bentuknya seperti bayonet
berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC. Umum digunakan pada jenis kabel
single mode maupun multi mode. Konektor ini paling umum dan yang sering
digunakan bersama kabel fiber optik. berbentuk batang, mirip dengan konektor
BNC.
4) Konektor
Biconic : jenis
konektor yang pertama kali muncul dalam komunikasi fiber optik dan jenis ini
sekarang sudah sangat jarang digunakan.
5) Konektor
D4 : jenis komputer ini hampir mirip
dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagian ferrule-nya.
6) Konektor
SMA : jenis konektor ini lebih dahulu
muncul dari konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung.
7)
Konektor yang baru saat ini lebih popular adalah konektor MT-RJ. Konektor MT-RJ
menggunakan model plastik seperti yang digunakan konektor RJ-45, yang
memudahkan untuk dipasang. Dua kabel fiber terhubung ke dalam satu konektor,
sama dengan konsep konektor SC.

8) Beberapa jenis konektor lain yang
biasanya digunakan dalam jaringan adalah Konektor FDDI, Konektor LC, Konektor
MT Array.
Cara
Pemasangan Konektor
Urutan
pemasangan :
Standar A :
Ujug A
|
Ujung B
|
1. Hijau Putih
2. Hijau 3. Orange Putih 4. Biru 5. Biru Putih 6. Orange 7. Coklat Putih 8. Coklat |
1. Hijau Putih
2. Hijau 3. Orange Putih 4. Biru 5. Biru Putih 6. Orange 7. Coklat Putih 8. Coklat |
Standar B :
Ujuang A
|
Ujung B
|
1. Orange Putih
2. Orange 3. Hijau Putih 4. Biru 5. Biru Putih 6. Hijau 7. Coklat Putih 8. Coklat |
1. Orange Putih
2. Orange 3. Hijau Putih 4. Biru 5. Biru Putih 6. Hijau 7. Coklat Putih 8. Coklat |

1. Kabel UTP 2.
Konektor RJ-45 2 buah
3.
Tank Crimping 4.
Tester kabel UTP

1.
Kelupas bagian luar kabel UTP
sepanjang kira-kira 2 cm dengan menggunakan pisau tang krimping sehingga nampak
bagian dalam kabel yang berjumlah sebanyak 8 buah,

2. Urutkan dan rapikan kabel sesuai
dengan warna dibawah ini :
1. Hijau Putih
2. Hijau
3. Orange Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Orange
7. Coklat Putih
8. Coklat
1. Hijau Putih
2. Hijau
3. Orange Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Orange
7. Coklat Putih
8. Coklat
4.
Masukkan ujung kabel UTP tadi ke
dalam konektor RJ-45. Pastikan urutannya benar sesuai dengan jalur-jalur yang
sudah disediakan di dalam konektor tadi. Dan juga pastikan ujung masing-masing
kabel sudah mentok di bagian dalam konektor RJ-45

5.
Masukkan
konektor RJ-45 yang sudah terpasangi kabel UTP tadi ke salah satu mulut tang
crimping yang memiliki bentuk dan ukuran cocok dengan konektor RJ-45. Tekan
bagian pangkal konektor dengan tang krimping. Penekanan ini akan membuat
pin-pin yang ada di ujung konektor menancap di masing-masing kabel.
NB :lakukan
langkah 1 s/d 5 untuk kedua ujung kabel
6. 
Uji dengan kabel tester. Colokkan
salah satu ujung ke induk tester ( yg besar ) ke port Tx. Dan colokkan ujung
lain ke anak tester (yg kecil) ke port Rx. Nyalakan kabel tester dengan
menggeser saklar ke posisi auto.


![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
# Di tester Induk :
Lampu indikator akan menyala secara berurutan dari lampu indikator 1 s/d 8 dan juga G (Ground)
Lampu indikator akan menyala secara berurutan dari lampu indikator 1 s/d 8 dan juga G (Ground)
# Perhatikan di tester anak :
·
Jika
lampu indikator juga menyala pada posisi lampu indikator induk menyala, maka
kabel tersebut tidak ada masalah.
·
Jika
lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu
indikator pada tester anak pada nomor tersebut tidak menyala, berarti kabel
dengan warna yang bersangkutan mengalami masalah.
·
Jika
lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu
indikator pada tester anak menyala pada nomor yang lain bearti urutan
pemasangan yang tidak benar. (kecuali untuk jenis cross )
#
Masalah yang mungkin timbul :
·
Kabel
putus di tengah
·
Kualitas
konektor yg kurang baik
·
Cara
pemasangan yang tidak baik, misal : ada ujung kanel yang tidak mentok di dalam
konektor sehingga tidak tertancap oleh pin konektor